Mungkin kesan
elit, eksklusif atau musiknya “berat” adalah kesan stereotip yang melekat dalam
benak banyak orang mengenai Jazz. Di Indonesia sendiri, pecinta serta praktisi musik
Jazz ini masih terbatas di kalangan tertentu saja. Pertunjukan Jazz yang seringkali
digelar di kafe-kafe ternama semakin menambah kesan eksklusif jenis musik ini. Belum lagi pandangan yang mengatakan bahwa
musik Jazz itu musiknya orang tua, membosankan dan sebagainya semakin membuat
Jazz kurang populer di telinga masyarakat Indonesia khususnya kalangan anak muda.
Dewasa ini,
pandangan stereotip tentang Jazz lambat laun memudar dengan semakin banyaknya
festival-festival jazz yang diadakan di daerah-daerah yang terbuka bagi
siapapun yang berminat dan ingin mengenal Jazz. Festival-festival seperti ini
memang ditujukan untuk memperkenalkan dan mengakrabkan musik Jazz di telinga masyarakat Indonesia. Praktisi/musisi
jazz tanah air Barry Likumahuwa bahkan menciptakan Jazz yang lebih “fun” agar
lebih mudah dicerna oleh telinga pencinta musik Indonesia termasuk kaum muda. Suatu
kontribusi besar dalam memasyarakatkan Jazz di Indonesia. Dengan mendengarkan Jazz maka kita akan
kembali kepada hakikat musik yang bernilai seni, bukan sekedar musik hiburan.
No comments:
Post a Comment