12/08/2012



Mungkin kesan elit, eksklusif  atau musiknya “berat”  adalah kesan stereotip yang melekat dalam benak banyak orang mengenai Jazz. Di Indonesia sendiri, pecinta serta praktisi musik Jazz ini masih terbatas di kalangan tertentu saja. Pertunjukan Jazz yang seringkali digelar di kafe-kafe ternama semakin menambah kesan eksklusif jenis musik ini.  Belum lagi pandangan yang mengatakan bahwa musik Jazz itu musiknya orang tua, membosankan dan sebagainya semakin membuat Jazz kurang populer di telinga masyarakat Indonesia khususnya kalangan anak muda.

Dewasa ini, pandangan stereotip tentang Jazz lambat laun memudar dengan semakin banyaknya festival-festival jazz yang diadakan di daerah-daerah yang terbuka bagi siapapun yang berminat dan ingin mengenal Jazz. Festival-festival seperti ini memang ditujukan untuk memperkenalkan dan mengakrabkan  musik Jazz di telinga masyarakat Indonesia. Praktisi/musisi jazz tanah air Barry Likumahuwa bahkan menciptakan Jazz yang lebih “fun” agar lebih mudah dicerna oleh telinga pencinta musik Indonesia termasuk kaum muda. Suatu kontribusi besar dalam memasyarakatkan Jazz di Indonesia.  Dengan mendengarkan Jazz maka kita akan kembali kepada hakikat musik yang bernilai seni, bukan sekedar musik hiburan.

No comments:

Post a Comment